SELAMAT DATANG

Selamat Datang pengunjung di Blog SDN Kropak 02, Mari Berkreasi dan berbagi semoga bermanfaat

Jumat, 11 Oktober 2013

LUNTURNYA DISIPLIN KERJA GURU

LUNTURNYA DISIPLIN KERJA GURU

Abstrak

            Datang terlambat, pulang awal mungkin kebiasaan sebagian guru. Kalau memang ada keperluan yang sangat mendesak, penting atau tugas dinas mungkin hal ini bisa dimaklumi. Namun kalau sudah menjadi kebiasaan, maka ini adalah penyakit yang perlu diberi terapi.
            Mungkin yang bersangkutan tidak akan ambil pusing, namun masyarakat akan menilai dan hal ini yang akan menjatuhkan citra guru. Dulu guru dalam pandangan masyarakat adalah sosok yang penuh keteladanan, tempat minta pandangan atau pendapat serta tempat bertanya segala hal. Namun sekarang sekarang hal sedikit demi sedikit berkurang. Selain memang pendidikan masyarakat sendiri semakin tinggi, juga karena disiplin guru sendiri semakin turun. 
            Selain citra guru, yang teramat penting adalah tujuan pendidikan sendiri tidak akan tercapai dengan baik jika banyak guru yang meremehkan tentang pentingnya disiplin. Hal ini bisa dilihat sekolah yang gurunya tidak disiplin prestasi apa yang bisa dicapai?
            Penulis teringat waktu diklat prajabatan. Dalam 17 hari dilatih disiplin dari bangun tidur sampai tidur kembali. Bahkan diakhir diklat nilai disiplin tidak akan ketinggalan dipilih setiap siswa dalam tugas akhir yaitu membuat “komitmen”.
           
Mengapa perlu penyegaran disiplin pada guru?
            Penulis teringat pepatah “Guru kencing berdiri murid kencing berlari”. Bila kita sebagai guru selalu melanggar disiplin sebagai pendidik, maka jangan salahkan anak didik jika  kita sulit untuk disiplin bahkan tidak mengindahkan apa yang kita nasehatkan.
            Salah asatu aspek kekuatan SDM itu dapat tercermin pada sikap dan perilaku disiplin. Karena disiplin dapat mempunyai dampak kuat terhadap suatu instansi / organisasi untuk mencapai keberhasilan dalam mengejar sesuatu yang direncanakan. Menurut  Sun Tsu dalam bukunya Art of War, bahwa segala macam kebijaksanaan itu tidak mempunyai arti kalau tidak didukung dengan sikap disiplin oleh para penyelenggaranya.
            Disiplin merupakan salah satu unsur pokok dalam upaya mencapai kualitas dan keberhasilan pendidikan. Jangan harap tujuan pendidikan akan dapat dicapai tanpa adanya disiplin dari semua pihak. Namun yang mula-mula harus menerapkan disiplin adalah guru. Karena guru adalah sebagai penggerak pendidikan. Bisa dipastikan kalau guru tidak disiplin maka yang lain pun sulit untuk disiplin dan akibatnya tujuan pendidikan tidak akan tercapai dengan baik.
Faktor-faktor penyebab lunturnya disiplin guru
a.       Kepribadian
Ini adalah faktor yang tersulit untuk diterapi. Kesadaran dan keinginan untuk berubah dari dalam diri sendiri adalah obat yang ampuh untuk dapat merubah sikap-sikap kurang disiplin dari faktor ini. Penegakan disiplin yang baik oleh pimpinan akan mempengaruhi para guru yang kurang disiplin karena kebiasaan yang telah menjadi kepribadian.
b.      Pengaruh lingkungan kerja
Ini termasuk pengaruh atasan / kepala sekolah yang kurang disiplin sehingga tidak punya wibawa dihadapan bawahannya. Bagi guru baru akan terpengaruh dengan sikap guru lama  istilah sainsnya telah tekontaminasi senior yang kurang menerapkan disiplin. Pada dasarnya mereka disiplin tetapi karena lingkungannya kurang disiplin maka mereka akan berfikir “tidak ada gunanya saya disiplin toh nanti tak akan membawa kemajuan yang berati”.
c.       Telah lama mengajar
Sebagian guru sudah merasa bosan karena sekian tahun mengajar. Mereka berfikir biarlah mereka yang muda yang harus semangat dalam mendidik anak
d.      Alasan ekonomi
Keadaan keuangan membuat sebagian guru mencari kerja sampingan yang akhirnya mengganggu kerja utama sebagai pendidik.
e.       Banyaknya administrasi
Banyaknya administrasi yang harus dikerjakan selain mengajar menjadi beban tersendiri bagi sebagian guru sehingga mengganggu KBM di dalam kelas, apalagi yang memegang keuangan kerap kali mengabaikan KBM di kelas karena menyiapkan laporan keuangan.

Cara meningkatkan disiplin guru.
            Menurut Keith Daviz & John W, Newstrom dalam bukunya Human behavior at Work, menyatakan bahwa disiplin mempunyai (3) tiga macam sifat
1.      Disiplin preventif adalah tindakan SDM agar terdorong untuk mentaati standar dan peraturan. Tujuan pokoknya adalah mendorong SDM agar memiliki disiplin pribadi yang tinggi, agar peran kepemimpinan tidak terlalu berat dengan pengawasan / pemaksaan  yang dapat mematikan prakarsa dan kreativitas serta partisipasi SDM. Oleh karena itu pimpinan harus mampu menciptakan iklim kerja agar disiplin kerja dapat ditumbuhkan  antara lain denagn memberikan informasi kepada segenap bawahan mengenai standar dan peraturan yang harus ditegakkan. Dengan pengetahuan tersebut diharapkan semua bawahan berusaha melaksanakan dengan benar dan mampu menghindari atau mencegah penyimpangan-penyimpangan.
2.      Disiplin korektif adalah tindakan dilakukan setelah terjadi pelanggaran standar  atau peraturan, tindakan tersebut dimaksud untuk mencegah timbulnya pelanggaran lebih lanjut. Tindakan itu biasanya bersifat hukuman tertentu disebut tindakan disiplineryang bersifat mendidik agar memperbaiki perilaku, mencegah yang lain melakukan perbuatan serupa, mempertahankan standar yang konsisten dan efektif.
3.      Disiplin Progesif adalah tindaklan disipliner berulang kali berupa hukuman yang makin berat, dengan maksud agar pihak pelanggar bisa memperbaiki diri sebelum hukuman berat dijatuhkan.
Banyak cara yang bisa digunakan untuk meningkatkan disiplin guru, diantaranya adalah seperti artikel Aggoro Mustiko, S.Pd., S.Ikom., M.M. dalam Swamedia volume II No. 4 tahun 2010 yang berjudul “Strategi Penerapan Manajemen Partisipatif”. Menurut beliau untuk mengoperasionalkan manajemen parsitipatif agar dapat berjalan secara proporsional dan tepat sasaran, maka digunakan strategi awal “3M” yaitu membangun kebersamaan, menumbuhkan harapan, dan mengembangkkan kekuatan.
Didalam uraiannya beliau menjabarkan panjang lebar yang pada intinya penulis sangat setuju  karena dengan penerapan strategi manajemen parsitipatif akan mendorong peningkatan disiplin dengan kesadaran sendiri.
Alasan ekonomi untuk sekarang tidaklah tepat, karena pemerintah sedikit demi sedikit telah memperhatikan kesejahteraan guru. Apalagi dengan adanya “sertifikasi guru”, yang nota bone menjadikan profesi guru menjadi menggiurkan dan banyak PNS lain yang menjadi cemburu. Namun dilain sisi ternyata banyak guru yang telah bersertifikasi menunjukkan disiplin yang sangat rendah sehingga menjadi sorotan masyarakat tentang citra guru yang tak banyak berubah walaupun gaji sudah dua kali lipat.
Yang bersangkutan dengan kepribadian seorang guru memang tidak mudah untuk mengubahnya. Namun demikian jika Kepala Sekolahnya tegas dalam menerapkan disiplin tentunya dengan kesepakatan dewan guru, perilaku yang demikian lama-kelamaan akan bisa dikurangi. Ironisnya jika ada Kepala Sekolah yang dirinya sendiri tidak bisa disiplin, sehingga guru cenderung mengabaikan disiplin kerja.
Jika alasannya administrasi dijaman sekarang ini bisa disiasati, dengan catatan guru harus bisa mengoperasikan komputer. Banyak kemudahan yang ditawarkan komputer dari pengetikan, coppy paste, sampai pengolahan nilai dengan excel. Namun ternyata banyak guru yang kurang tertarik dengan komputer, tentunya dengan berbagai alasan.
Dalam meningkatkan disiplin guru yang utama memang kesadaran diri, bila seorang guru bisa menerapkan prinsip bahwa kerja adalah ibadah yang nantinya akan dimintai pertanggungjawaban oleh yang Maha Kuasa maka disiplin kerja akan mengikuti dari belakang. Peran Kepala Sekolah juga menjadi hal yang sangat penting dalam mendorong peningkatan disiplin guru. Penerapan Manajemen Partisipatif secara tidak langsung akan membantu meningkatkan disiplin guru.
Disiplin harus mampu ditanamkan pada seluruh guru dalam manajemen, melalui cara-cara sebagai berikut :
a.       Mengenal dirinya sendiri
b.      Mendisiplinkan diri
c.       Memimpin dengan keteladanan
d.      Menanamkan semangat kemandirian
e.       Hindari sikap dan perilaku negatif
f.       Anggap disiplin sebagai cermin ibadah



DAFTAR PUSTAKA

Supriyadi gering. 2009. Budaya Kerja Organisasi Pemerintah. Modul Diklat Prajabatan
Golongan Idan II. Jakarta
Mustiko Anggoro.2010.Strategi Penerapan Managemen Parsitipatif. Artikel pada Swamedia
            volume II No. 4 tahun 2010. Pati.





           

KERANGKA MAKALAH
”Lunturnya Disiplin Kerja Guru”
A.    Pendahuluan
Kesejahteraan PNS sudah mendapat perhatian dari pemerintah. Apalagi Guru dengan adanya Program sertifikasi banyak menimbulkan kecemburuan dikalangan PNS sendiri. Namun di lapangan ternyata masih banyak guru yang bersertifikasi tidak ada peningkatan profesionalnya, bahkan disiplin waktu pun masih banyak yang mengabaikan.
Dengan fenomena tersebut guru menjadi sorotan masyarakat, dan ini bisa merusak citra guru. Bagaimana meningkatkan disiplin kerja guru pada umumnya dan yang sudah bersertifikasi pada khususnya, inilah yang menjadi permasalahan.

B.     Isi / Pembahasan
Untuk meningkatkan disiplin kerja guru
a.        Penerapan Manajemen Partisipatif seperti artikel yang ditulis Aggoro Mustiko, S.Pd., S.Ikom., M.M. dalam Swamedia volume II No. 4 tahun 2010 yang berjudul “Strategi Penerapan Manajemen Partisipatif”.
b.      Penegakkan disiplin dengan membuat tata tertib kedisiplinan tentunya dengan kesepakatan semua dewan guru melalui musyawarah serta sanksi pelanggaran.
c.       Kepemimpinan dengan keteladanan oleh kepala sekolah
d.      Penghargaan (reward) bagi guru yang bisa membawa nama baik sekolah.
e.       Membangun kebersamaan yang kuat.
f.       Penanaman nilai dan sikap bahwa “kerja adalah ibadah” yang akan dimintai pertanggungjawaban atasan dan Tuhan
C.    Penutup
Dalam meningkatkan disiplin guru yang utama memang kesadaran diri, bila seorang guru bisa menerapkan prinsip bahwa kerja adalah ibadah yang nantinya akan dimintai pertanggungjawaban oleh yang Maha Kuasa maka disiplin kerja akan mengikuti dari belakang. Peran Kepala Sekolah juga menjadi hal yang sangat penting dalam mendorong peningkatan disiplin guru. Penerapan Manajemen Partisipatif secara tidak langsung akan membantu meningkatkan disiplin guru.
Setiap guru harus meningkatkan profesionalnya untuk menjawab tantangan dari pemerintah dengan program sertifikasinya termasuk di dalamnya disiplin kerja dengan cara :
a.       Mengenal dirinya sendiri
b.      Mendisiplinkan diri
c.       Memimpin dengan keteladanan
d.      Menanamkan semangat kemandirian
e.       Hindari sikap dan perilaku negatif
f.       Anggap disiplin sebagai cermin ibadah

Artikel ini ditulis untuk memenuhi tugas S1 matakuliah Teknik Menulis Karya Ilmiah (martono) 2010

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bapak Ibu Guru silahkan masukkan komentar untuk memperkaya konten dari edublog kita dengan mengisikan form berikut ini